10 Komponen Transmisi Otomatis Sepeda Motor

Komponen transmisi otomatis sepeda motor berbeda dengan yang manual. Bagi yang berniat mendirikan bengkel atau menjadi ahli di bidang mesin motor, sebaiknya ketahui apa saja komponennya.

Beberapa contohnya yang akan dibahas, yaitu: fixed primary sheave, roller, V-belt, secondary primary sheave, secondary sliding sheave, dan lain sebagainya. Untuk tahu lebih lengkap apa saja komponennya, simak pembahasan di bawah ini.  

Komponen Transmisi Otomatis Sepeda Motor

Dikutip dari buku Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor SMK/MAK Kelas XI. Program Keahlian Teknik Otomotif. Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (Edisi Revisi), karya Z. Furqon, S.T., Drs. Joko Pramono halaman 154, disebutkan bahwa ada banyak komponen transmisi otomatis sepeda motor, yakni: 

1. Fixed Primary Sheave

Pertama, ada fixed primary sheave yang berperan sebagai tempat V-belt melilit pulley. Untuk mengoptimalkan kinerjanya, sheave ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu fixed primer dan sliding primary primer.  

2. Sliding Primary Sheave

Meskipun namanya hampir sama, tetapi fungsi antara sliding primary sheave dengan fixed primary sheave berbeda. Sliding primary sheave berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil diameter pulley primer.  

3. Roller

Komponen satu ini lebih dikenal dengan sebutan pemberat. Fungsinya adalah untuk mengatur pergerakan sliding sheave primer. Prinsip kerja yang digunakan berupa gaya sentrifugal. Sebagai informasi, gaya sentrifugal adalah gaya yang keluar dari sebuah gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran. 

4. Primary Shaft

Peran penting dari primary shaft adalah untuk menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley utama. Sesuai fungsinya, peletakannya terhubung langsung dengan crankshaft mesin secara tetap.  

5. V Belt

Berbicara mengenai komponen transmisi otomatis, V-belt merupakan komponen yang tidak boleh dilewatkan. Komponen tersebut dibuat dari karet elastis agar ketika pulley sekunder dan primer bergesekan, V-belt tidak mudah rusak.

 

6. Secondary Fixed Sheave

Secondary fixed sheave terhubung secara tetap dengan poros sekunder. Komponen ini terbilang penting karena berperan untuk mengatur besar kecilnya diameter V-belt di pulley sekunder. Terbuat dari bahan ringan dan permukaan halus, komponen ini memudahkan pergerakan naik-turun dan besar-kecil V-belt.    

7. Secondary Sliding Sheave

Selanjutnya, ada secondary fixed sheave yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Agar bisa mempengaruhi lebar lilitan V-belt, produknya dibuat dengan bentuk tirus.  

8. Secondary Sheave Spring

Salah satu fungsi penting dari secondary sheave spring adalah untuk mengembalikan posisi secondary pulley ke posisi awal. Dalam kondisi normal, komponen ini akan menjaga posisi 

secondary sliding sheave dalam kondisi rapat sehingga diameter pulley sekunder membesar.  

9. Secondary Shaft 

Komponen ini berperan untuk melanjutkan putaran dari pulley sekunder menuju powertrain.  

10. Centrifugal Clutch

Centrifugal clutch alias kopling sentrifugal berperan untuk memutus putaran mesin saat pengendara memindahkan gigi. 

 

Itulah 10 komponen transmisi otomatis sepeda motor yang perlu dipahami beserta fungsinya. Penting untuk merawat semuanya dengan baik demi keamanan dan kenyamanan berkendara.