Indikator oli di mobil bukan sekadar lampu peringatan biasa. Ini adalah komponen yang mengirimkan sinyal tentang kesehatan mesin kendaraan. Jadi, ketika lampu indikator menyala, itu menandakan adanya masalah yang harus segera diatasi.
Dikutip dari buku Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan, Saryadi (2021), indikator oli alias oil pressure merupakan indikator khusus yang memberikan informasi mengenai kondisi oli mobil atau kesalahan kerja yang ada di dalam sirkulasi oli mobil.
Penyebab Indikator Oli Mobil Menyala
Tak sedikit pengendara yang mengabaikan indikator oli yang menyala di mobil. Padahal ini merupakan tanda penting mengenai kesehatan mesin kendaraan.
Setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan lampu indikator ini menyala, antara lain:
1. Pompa Oli Sudah Rusak
Penyebab utama menyalanya indikator oli adalah kerusakan pada pompa oli. Pompa oli berperan dalam memastikan bahwa oli dapat mengalir dengan lancar ke seluruh bagian mesin. Jika pompa oli mengalami kerusakan, maka aliran oli akan terhambat, sehingga menyebabkan peningkatan suhu dan gesekan berlebih dalam mesin.
Untuk mengatasi masalah ini, perbaiki atau gantilah pompa oli sesegera mungkin agar kerusakan yang terjadi tidak meluas dan semakin parah.
2. Volume Oli Mobil Berkurang
Penyebab lainnya adalah berkurangnya volume oli dalam mesin. Oli yang kurang dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan antarkomponen mesin, meningkatkan suhu, dan pada akhirnya, memicu indikator menyala. Periksa level oli secara rutin menggunakan tuas oli atau dipstick.
3. Sensor Tekanan Oli Sudah Rusak
Sensor tekanan oli berfungsi untuk mendeteksi apakah tekanan oli dalam mesin sudah mencapai level yang aman atau belum.
Kerusakan pada sensor ini dapat menghasilkan pembacaan yang tidak akurat, sehingga indikator tetap menyala sekalipun tekanan oli sebenarnya masih dalam batas normal.
Cara Mengatasi Indikator Oli yang Menyala
Ketika indikator pada oli menyala, diperlukan tindakan cepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa cara mengatasi indikator oli mobil yang menyala:
1. Mematikan Mesin Mobil
Langkah pertama yang harus diambil saat indikator pada oli menyala adalah segera mematikan mesin. Apabila mobil tetap dipaksakan untuk melaju, maka akan ada komponen yang tidak terlumasi dengan baik. Ini memungkinkan terjadinya kerusakan pada komponen internal mobil.
2. Mengecek Kondisi Oli Mobil denganDipstick
Pengecekan level oli dengan dipstick adalah cara tercepat dan termudah untuk memastikan kondisi oli. Namun, sebelum membuka kap mobil, pastikan mesin mobil mati atau sudah dalam kondisi dingin.
Dengan metode ini, pengendara dapat mengetahui apakah volume oli masih mencukupi dan sejalan dengan rekomendasi pabrikan atau perlu tambahan. Jika memang sudah tinggal sedikit, maka lakukan pengisian kembali.
3. Mencari Tahu Sumber Kebocoran Oli
Apabila setelah dicek, volume oli masih penuh, maka langkah selanjutnya adalah mencari sumber kebocoran oli. Lakukan pengecekan pada selang oli, filter, dan segel untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang terjadi.
4. Menambahkan Volume Oli dan Mengecek Indikatornya
Jika kebocoran terdeteksi, maka perbaiki kebocoran tersebut dan tambahkan oli sesuai kebutuhan. Pastikan untuk menuangkan oli sesuai batas maksimal yang ada di dipstick mobil. Setelah itu, hidupkan mesin kembali dan periksa apakah indikatornya tetap menyala.
5. Menghubungi Jasa Derek Mobil
Jika masalah tidak dapat diatasi sendiri atau indikatornya tetap menyala setelah mengambil tindakan di atas, maka segera hubungi jasa derek mobil atau bengkel terdekat. Para tenaga profesional dapat memberikan evaluasi menyeluruh atas masalah yang dihadapi dan segera memperbaikinya.
Indikator oli yang menyala bukanlah hal sepele. Pemahaman mendalam tentang penyebab dan cara mengatasinya merupakan kunci untuk menjaga kesehatan mesin kendaraan. Dengan tindakan yang tepat dan perawatan yang cermat, pengendara dapat memastikan agar mesin tetap beroperasi dengan optimal.
Belum ada komentar, tambahkan komentar anda.