7 Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor, Pencinta Otomotif Wajib Tahu

Kini jumlah pecinta otomotif terus meningkat. Namun, Anda Belum bisa disebut pencinta otomotif jika belum mengetahui sistem pengapian sepeda motor. Saat menjalankan pengapian, sepeda motor memerlukan komponen khusus supaya prosesnya tidak terhambat atau malah gagal berfungsi.  

 

Sistem pengapian memiliki fungsi yang sangat penting bagi sepeda motor. Dikutip dari buku Mencari & Memperbaiki Kerusakan Sepeda Motor 4-Tak, Toto Suwarto, (2008:27), fungsi dari sistem pengapian adalah untuk menghasilkan listrik tegangan tinggi yang menciptakan percikan bunga api pada busi.   

Komponen-Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor

Untuk lebih mengenal setiap komponen di dalam sistem pengapian sepeda motor, simak pembahasannya berikut ini: 

1. Kunci Kontak

Berbicara mengenai fungsi, kunci kontak memiliki fungsi yang sama dengan saklar, yaitu untuk memutus atau menghubungkan rangkaian arus listrik dalam proses pengapian. Tanpa benda tersebut, motor tidak akan bisa digunakan. 

2. Lilitan Pengapian atau AC Generator A.C

Bagi yang bertanya-tanya mengenai di mana arus listrik didapatkan, jawabannya adalah di AC generator. Tentu sudah dapat ditebak bahwa fungsinya adalah untuk menghidupkan listrik (AC) dengan arah tertentu guna memasok keperluan dari sistem pengapian motor. 

3. Baterai

Kebanyakan sepeda motor menggunakan sumber arus listrik pada pengapian DC. Bukan hanya penyimpanan sumber pengapian, tetapi baterai juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai pemasok sumber listrik (DC). 

4. Koil 

Tanpa koil, sistem perapian tidak akan bisa melakukan peningkatan tegangan. Komponen ini dapat meningkatkan tegangan baterai 12 V menjadi 15.000 V atau bahkan 22.000 V.  

5. Kapasitor

Peran kapasitor berkaitan erat dengan koil. Untuk itu, keduanya perlu ada di sistem pengapian motor. Bagi yang bertanya-tanya apa fungsinya, kapasitor berfungsi untuk menyerap percikan bunga api di breakerpoint, yang kemudian dialirkan ke kumparan sekunder koil agar tegangannya naik. 

6. Busi, CDI, Platina, dan ECM

Meski sistem kerja berbagai komponen ini sedikit berbeda-beda, tetapi fungsinya sama. Komponen-komponen ini akan menghasilkan bunga api untuk mengawali proses pembakaran pada sepeda motor. 

7. Kabel Tegangan Tinggi

Seperti halnya kabel pada sistem kelistrikan, sistem pengapian sepeda motor juga membutuhkan kabel tegangan tinggi. Perannya adalah untuk mengalirkan listrik dari koil ke arah busi. 

 

Supaya listrik yang dialirkan pada busi bisa maksimal, kabel yang digunakan harus bertegangan tinggi. Alasan lain dari penggunaan kabel tegangan tinggi adalah untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya korsleting.

 

Seluruh komponen sistem pengapian sepeda motor yang disebutkan di atas memiliki fungsi penting masing-masing. Oleh sebab itu, kondisinya perlu dijaga supaya motor tidak mogok. Bisa disimpulkan bahwa motor mogok bisa terjadi karena sistem pengapian mengalami gangguan.