9 Kecurangan Bengkel Resmi yang Perlu Diwaspadai

Bengkel resmi merupakan tempat yang bisa diandalkan untuk merawat dan memperbaiki kendaraan. Namun, kecurangan bengkel resmi masih menjadi masalah yang kerap diperbincangkan para pemilik kendaraan.   

 

Meskipun banyak bengkel yang beroperasi dengan kejujuran dan profesionalisme, tetapi beberapa di antaranya terkadang terlibat dalam praktik kecurangan yang dapat merugikan konsumen.  

9 Kecurangan Bengkel Resmi yang Sering Terjadi 

Agar tidak dicurangi, setiap pemilik kendaraan perlu mewaspadai kecurangan bengkel resmi di bawah ini.     

1. Penggantian Suku Cadang yang Tidak Diperlukan

Beberapa bengkel resmi mungkin cenderung mengganti suku cadang kendaraan yang sebenarnya masih berfungsi dengan baik.  Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan mereka tanpa memperhatikan kebutuhan sebenarnya dari kendaraan pelanggan. 

 

Untuk mewaspadainya, pemilik kendaraan perlu mengecek suku cadang sebelum memperbaiki kendaraan. Jika ragu, tanyakan kepada kerabat yang lebih paham sebelum membawanya ke bengkel resmi. 

2. Penggantian Suku Cadang Imitasi

Beberapa bengkel resmi terkadang berlindung di balik label bengkel resmi untuk mengganti suku cadang kendaraan dengan yang imitasi, sehingga tidak berkualitas dan kurang cocok dengan kendaraan. Hal ini sangat merugikan konsumen sebab dapat mengurangi performa dan daya tahan kendaraan. 

3. Overcharging

Overcharging adalah praktik menetapkan harga yang lebih tinggi dari yang seharusnya. Ini termasuk menetapkan biaya berlebihan untuk suku cadang, jasa perbaikan, atau bahkan pekerjaan yang sebenarnya tidak dilakukan. 

4. Pengerjaan yang Kurang Profesional

Ada saja bengkel resmi yang tidak menjaga standar profesionalisme dalam pengerjaan. Hal ini dapat mencakup pekerjaan yang tidak teliti, penggunaan teknik yang tidak benar, dan bahkan penyelesaian yang buruk. Hal ini menyebabkan pengendara harus berulang kali memperbaiki kendaraan akibat masalah yang sama. 

5. Pemberian Informasi yang Tidak Akurat

Ada juga bengkel yang memberikan informasi yang menyesatkan kepada pelanggan mengenai kondisi kendaraan atau pekerjaan yang dilakukan. Hal ini tentu merupakan kecurangan yang dapat merugikan pelanggan. 

6. Pembatalan Garansi secara Tidak Adil

Beberapa bengkel resmi terkadang mencoba untuk menghindari tanggung jawab garansi dengan alasan yang tidak masuk akal. Hal ini bisa termasuk menolak klaim garansi yang seharusnya ditanggung oleh mereka. 

7. Penyimpangan dari Prosedur Standar

Melakukan pekerjaan dengan cara yang tidak sesuai dengan prosedur standar dapat membahayakan kualitas kendaraan. Hal ini dilakukan pihak bengkel untuk menghemat waktu atau biaya, tetapi tentu saja dapat merugikan pemilik kendaraan dalam jangka panjang. 

8. Manipulasi Jam Kerja

Manipulasi jam kerja juga termasuk kecurangan yang kerap dilakukan bengkel resmi. Hal ini bertujuan untuk mengenakan biaya lebih kepada pemilik kendaraan. Saat memperbaiki kendaraan, sebaiknya lebih teliti lagi dalam menghitung jam kerja agar tidak dirugikan. 

9. Penyimpangan dari Perkiraan Biaya Awal

Beberapa bengkel mungkin memberikan perkiraan biaya awal yang rendah untuk menarik pemilik kendaraan, tetapi kemudian menambahkan biaya tambahan yang tidak diinformasikan sebelumnya. 

 

Pemilik kendaraan lantas terpaksa harus membayar biaya tambahan tersebut. Untuk menghindari kecurangan ini, pemilik kendaraan perlu meminta rincian biaya yang pasti sejak awal. 

 

Pemilik kendaraan patut mewaspadai daftar kecurangan bengkel resmi di atas dan memiliki pengetahuan mendalam tentang kendaraannya. Sebelum memilih bengkel yang dipercayai sebaiknya mencari referensi dari teman atau keluarga, serta membaca ulasan dari berbagai situs yang dapat membantu.