Arti Mudik, Sejarah, Dampaknya di Kehidupan Sosial

Arti mudik bagi banyak orang adalah pulang kampung untuk sementara waktu, khususnya di akhir puasa Ramadan, menjelang hari Idulfitri. Tak hanya umat Muslim, banyak dari umat agama lain yang juga melaksanakan mudik dan menjadikan kegiatan ini sebagai tradisi.

Kebiasaan mudik telah melekat kuat pada masyarakat Indonesia. Hal ini ditandai dengan peningkatan aktivitas di sejumlah sektor. Mulai dari transportasi, perbankan, perdagangan, kesehatan, hingga pariwisata. 

Lantas, apa sebenarnya mudik? Apa makna dan dampaknya? Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai mudik di bawah ini!

Sekilas Tentang Arti Mudik

Secara etimologi, arti mudik adalah pulang sebentar. Kata mudik ini berasal dari bahasa Jawa “mulih dilik”. Singkatnya mudik adalah kegiatan kembali ke kampung halaman setelah merantau di kota lain.

Tradisi mudik umumnya berlangsung menjelang perayaan Idul fitri. Meskipun demikian, banyak orang juga mudik ketika momen Iduladha, Natal, dan Tahun Baru. Hanya saja, jangkauan mudik menjelang lebaran lebih besar karena sebagian besar masyarakat berbondong-bondong pulang kampung.

Baca Juga: Spare Part Motor Paling Rawan Rusak Ketika Musim Hujan

Mudik sendiri bukan sekadar pulang ke kampung halaman, tetapi juga menjadi momen istimewa untuk bertemu kembali dengan sanak keluarga. Tak heran jika mudik lebaran lebih ramai dari momen lainnya.

Tak hanya sebagai momen mempererat tali silaturahmi, mudik juga menjadi salah satu bentuk rasa syukur dan penghargaan diri setelah bekerja keras di perantauan. Hal inilah yang membuat momen mudik lebaran Idulfitri selalu dirindukan.

Sejarah Perkembangan Tradisi Mudik

Tak banyak yang menyadari bahwa tradisi mudik di Indonesia memiliki sejarah panjang. Mudik telah dilakukan sejak zaman Majapahit hingga saat ini. Mulanya, hanya masyarakat Jawa saja yang melakukan tradisi mudik.

Kala itu, para petani, pekerja kebun, atau buruh pabrik pergi ke kota untuk mencari penghasilan dan baru kembali ke kampung saat panen, pernikahan keluarga, atau ketika perayaan hari besar tiba. Fenomena mudik ini terus berlangsung hingga masa kolonial.

Saat itu, urbanisasi besar terjadi sehingga banyak orang dari berbagai daerah mencari peruntungan kerja di kota. Namun, keinginan untuk bertemu kembali dengan keluarga di kampung minimal setahun sekali tetap kuat.

Alhasil hingga masa kemerdekaan Indonesia, mudik makin mengakar kuat dan tak terpisahkan dari budaya masyarakat. Tahun 2000-an, mudik makin populer seiring berkembangnya transportasi modern.

Baca Juga: Motor Bekas: Hal yang Harus Diperhatikan Jika Memilih Matic 

Tak hanya menggunakan kapal laut dan bus saja, masyarakat juga menggunakan kereta api dan pesawat terbang untuk mudik. Meskipun dari sisi harga tiket kereta api dan pesawat terbang relatif lebih mahal, hal ini tak menyurutkan masyarakat untuk mudik.

Selama pandemi COVID-19, pemerintah sempat melarang masyarakat untuk pulang kampung. Alhasil, mudik hanya bisa dilakukan secara virtual menggunakan ponsel pintar. Selepas pandemi, minat masyarakat akan mudik kian meningkat.

pilihan-ban-motor-di-planetban

Dampak Mudik di Kehidupan Sosial

Mudik telah membawa banyak dampak positif di kehidupan sosial. Berikut dampak yang dimaksud:

  • Menjadi sarana mempererat hubungan dengan sanak keluarga dan tetangga di kampung halaman.

  • Pemudik sering membawa oleh-oleh yang berdampak pada peningkatan perputaran ekonomi lokal. 

  • Usaha penginapan, warung makan, oleh-oleh, dan transportasi lokal juga mengalami perkembangan selama musim mudik berlangsung.

  • Mudik juga berdampak positif pada pelestarian tradisi dan budaya lokal yang masih dilakukan sebagian besar masyarakat, seperti selamatan, kenduri, atau upacara adat.

Kendati demikian, mudik juga membawa dampak kurang baik karena sering menyebabkan kemacetan lalu lintas. Selain itu, masih banyak pemudik yang tidak mematuhi rambu lalu lintas dan menggunakan kendaraan tidak layak jalan yang memicu terjadinya kecelakaan.

Kendati pemerintah memiliki program mudik gratis, masih banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi. Nah, kalau kamu sudah tahu arti mudik dan menyukai pulang kampung bersama motor kesayangan, pastikan servis dulu di Planet Ban ya!

servis-rasa-mesin-baru-di-planetban