Ukuran tekanan ban mobil yang kurang dari tekanan idealnya akan menyebabkan kemudi tidak stabil. Sebaliknya, ban yang tekanannya terlalu tinggi akan berbahaya karena daya cengkram ban tidak maksimal sehingga mobil bisa tergelincir.
Demi keamanan, biasakan mengitari mobil sebelum melakukan perjalanan, baik untuk rute rutin maupun perjalanan jauh. Rutinitas ini untuk memeriksa kondisi ban sebelum berangkat. Jika melihat kondisi ban yang mencurigakan, sebaiknya segera lakukan pengukuran tekanan ban.
Ukuran Tekanan Ban Mobil yang Ideal
Ukuran tekanan ban mobil dapat berbeda-beda tergantung pada merek, model dan seri mobil. Umumnya tekanan ban mobil tertera pada label yang ada di pilar B pintu pengemudi atau dekat jok pengemudi bagian bawah, dan di buku panduan mobil.
Ketika petugas menanyakan berapa tekanan ban yang diinginkan, banyak pengendara yang menjawab, “Standar”. Padahal pengemudi tinggal melongok ke label dekat tempat duduknya. Sebaiknya ukuran tekanan mobil disebutkan untuk menghindari kesalahan pengisian karena jumlah merek, model dan tipe mobil saat ini cukup banyak.
Satuan tekanan ban yang digunakan di Indonesia umumnya menggunakan Psi (Pound per Square Inch) atau satu pound per inchi persegi. Berikut contoh ukuran tekanan ban mobil pada merek-merek mobil terlaris 2023:
-
All New Avanza: depan 33 Psi, belakang 36 Psi.
-
Brio: depan 29 Psi, belakang 26 Psi.
-
Sigra: depan 30 Psi, belakang 33 Psi.
-
Gran Max: depan 30 Psi, belakang 33 Psi.
-
Rush: depan 34 Psi, belakang 38 Psi.
Tanda-tanda Tekanan Ban Mobil Kurang
Ada beberapa tanda yang tampak pada ban mobil dengan tekanan kurang, antara lain:
-
Lampu indikator tekanan ban menyala. Pada mobil-mobil keluaran terbaru sudah ada TPMS (Tire Pressure Monitoring System). Memencet ban mobil dengan tangan adalah tindakan yang sia-sia karena ban mobil itu keras meski tekanannya kurang.
-
Kurangnya tekanan ban akan dirasakan pengemudi. Setir atau kemudi akan terasa goyah dan berat.
-
Permukaan ban yang datar dan menempel pada jalan tampak lebih lebar.
Dari laman Goodyear diperoleh informasi bahwa dalam kondisi normal ban mobil akan kehilangan tekanan 1 Psi per bulan. Jadi jangan buru-buru mengatakan bahwa ban bocor jika tekanan ban turun dari level normal ketika diperiksa.
Tips Merawat Ban Mobil
Masih dari situs yang sama, ada beberapa tips merawat ban mobil yang bisa dipraktikkan agar awet:
-
Menjaga tekanan ban dengan memeriksanya setiap 2 – 4 minggu sekali. Tekanan ban yang dibiarkan kurang, selain berbahaya juga bisa merusak velg dan ban itu sendiri.
-
Merotasi ban tiap pemakaian 10.000 – 12.000 km atau 6 bulan sekali. Umumnya ban depan lebih mudah aus karena sebagian besar sistem penggerak dan pengereman ada disana. Dengan merotasi ban, maka usia pakai bisa lebih lama sehingga baru ganti setelah keausan merata.
Ketika melakukan rotasi, pastikan ukuran semua ban di mobil tersebut sama. Rata-rata mobil MPV memiliki ukuran ban yang keempatnya sama. Sementara mobil tipe lain bisa saja memiliki ukuran ban depan dan belakang yang berbeda.
Ukuran tekanan ban mobil yang ideal dan aman adalah yang sesuai dengan ketentuan pabrik karena telah melalui berbagai uji coba. Lakukan pemeriksaan rutin agar tekanan ban selalu sesuai dengan saran produsen.
Belum ada komentar, tambahkan komentar anda.