Sebagai pengendara sepeda motor, Planeters wajib selalu hati-hati saat memilih ban. Sebab semakin hari semakin marak saja oknum peredaran ban palsu di pasaran. Kalau terima-terima saja, bisa-bisa tertipu dengan tampilan luar ban yang mulus. Memang tampaknya bagus, namun sejatinya ban ini merupakan ban hasil rekondisi. Tentang harga, tentu saja harga ban yang telah didaur ulang bisa dijual dengan harga yang jauh lebih murah. 

Sebelum membahas lebih jauh, memang sebagai pemakai motor kita harus kenal dengan jenis ban apa saja yang beredar di pasaran. Khususnya ban yang dipasang pada sepeda motor kita sendiri. Secara umum ada yang disebut dengan ban tubeless, ada juga yang disebut ban tubetype. Ban tubeless adalah ban yang tidak lagi memakai ban dalam, sehingga banyak yang mengklaim ban tubeless lebih praktis dan nyaman. Sementara itu, ban tubetype adalah ban dengan ban dalam. Banyak yang beranggapan ban tubetype lebih aman dan juga awet. Namun tetap saja, jika motor dipasangkan dengan jenis ban yang tidak sesuai maka bisa mengakibatkan ketidaknyaman dan bahaya dalam berkendara. 

Selain jenisnya, ban juga memiliki ukuran yang berbeda-beda. Jadi kita memang harus selektif dalam memilih ban. Bukan hanya jenis dan ukurannya saja yang bisa membuat tidak nyaman, faktor kenakalan oknum penjual ban palsu juga bisa menimbulkan efek yang berbahaya pada motor. Pokoknya, dari berbagai jenis ban yang beredar di pasaran, jangan sampai kamu dapat ban yang kayak gini!

Ban Baru 70%

Bukan harga diskonnya yang 70%, persentase ini adalah ban dengan kondisi yang dianggap baru sebesar 70%. Artinya, ban ini adalah ban bekas yang dinilai 70% baru oleh penjualnya. Angka ini tidak akurat, hanya dapat diperkirakan berdasarkan ketebalan dan kehalusan fisiknya saja. Sehingga bisa jadi ban bekas yang dijual ini merupakan persenan yang ditentukan oleh si penjualnya.  

Ban Yang Diukir

Ini jelas sangat berbahaya. Sebab ban bekas yang botak dan sudah pasti jelek kualitasnya diukir kembali supaya terlihat baru dan memiliki ukir kembang yang cantik. Secara fisik, tentu saja ban ini dapat dikenali dengan sangat mudah karena ukiran pada ban bekas tidak akan bisa sama persis dengan ukiran pada ban baru. Namun tetap saja ada kalanya orang membeli ban ini dengan alasan kepepet. Padahal ban yang diukir bisa meledak sewaktu-waktu.

Ban Asli Tipuan

Jenis ban yang ketiga ini sangat perlu diwaspadai. Sebab saking kreatifnya, ada saja yang memproduksi ban palsu. Tidak hanya layak pakai, ban ini merupakan ban rusak yang disulap tampilannya seperti ban asli. Bahkan parahnya bisa dibungkus dengan merek-merek ternama sehingga kita tidak dapat membedakannya dengan kasat mata. Namun jika dipasang dan dipompa, bisa langsung pecah seketika. Banyak yang tertipu membeli ban seperti ini karena tampilannya yang sangat rapi menyerupai ban baru.

Itulah 3 jenis ban yang harus dihindari dalam membeli ban motor. Memang harganya lebih murah, akan tetapi siapa yang bisa menjamin keaslian dan keamanan dari ban tersebut? Bukannya lebih hemat, bisa-bisa malah membahayakan dan membuat kamu keluar uang yang lebih banyak. Karena itu, jangan hanya bergantung pada fisiknya saja ya Planeters! Selalu gunakan ban motor yang original untuk menjaga keselamatan dan keamanan dalam berkendara.

 

(ER/RN)