Banyak yang menyalah artikan bahwa turun mesin pada motor berarti motor tersebut sudah tidak sehat lagi. Padahal sebenarnya tidak seburuk itu lho, pasalnya motor yang sudah turun mesin masih dapat digunakan kembali seperti semula. Walaupun memang bongkar mesin pasti didasari karena alasan rusak parah, baik disebabkan karena telat ganti oli, atau disebabkan usia sepeda motor itu sendiri.

Masalah yang menyebabkan turun mesin salah satunya adalah telat ganti oli, khususnya pada oli mesin. Oli yang tak kunjung diganti dapat membuat masalah bagi kapasitas oli mesin. Kualitas dan volume oli mesinnya pun akan semakin berkurang karena terlalu lama diganti dan sering diundur-undur. Akibatnya oli akan berpengaruh pada komponen mesin dan menghasilkan suara yang kasar. Komponen-komponen dalam mesin juga menjadi cepat aus dan rusak sehingga piston tidak bisa dihidupkan sama sekali. 

Usia pakai sepeda motor pun dapat menjadi masalah dalam perawatan motor hingga sampai harus turun mesin. Masalahnya seiring pemakaian dan speedometer yang terus bertambah, usia sparepart pun semakin lama dapat menjadi semakin aus. Penurunan kualitas sparepart ini biasanya ditandai setelah 30.000km atau paling tidak telah dikendarai selama 3 tahun. 

Lalu apa pentingnya mengetahui ciri-ciri motor yang pernah turun mesin? Hal ini tentu berguna untuk kamu yang mau membeli motor second. Sebab motor yang sudah pernah turun mesin memberi imbas baik untuk pengguna selanjutnya.

Baca juga: PROMO AKHIR TAHUN PLANET BAN! HARGA LEBIH HEMAT, GRATIS PASANG!

Ada dua sisi yang bisa dilihat dari motor yang pernah turun mesin. Pertama, motor yang sudah pernah turun mesin menandakan bahwa motor tersebut pernah mengalami kerusakan cenderung parah. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kerusakan tersebut bahkan tidak dapat lagi diatasi dengan servis besar sehingga harus turun mesin. Namun tentu saja di sisi lain, dengan turun mesin ini komponen mesin-mesin motor jadi diganti dan dipasang spare part yang baru. 

Sebelum membeli motor second perlu diketahui dan dicurigai berapa lama motor tersebut sudah digunakan. Kemudian apakah setelah membeli motor tersebut kamu perlu melakukan turun mesin atau tidak. Setelah membelinya pun, jangan langsung dipakai. Lebih baik serahkan dulu ke bengkel untuk diperiksa.

Dalam urusan performa, motor yang pernah turun mesin sudah pasti tidak dapat menghasilkan kinerja maksimal. Apalagi jika dipakai untuk perjalanan jauh, bisa-bisa motor akan mengalami kerusakan karena dipaksa dengan keras. Karena itu, motor yang telah mengalami turun mesin sebaiknya jangan dipaksakan untuk kerja maksimal seperti motor baru.

Baca Juga: Discount Up To 35% Big Bike Tire! Free Trial!

Memaksimalkan motor yang sudah pernah turun mesin sama saja dengan memaksakan motor yang hampir mati. Sebab motor ini akan mengalami keadaan yang lebih buruk, seperti cepat panas dan muncul kerusakan yang lebih cepat. Karena itu diperlukan “pemanasan” untuk motor yang telah turun mesin. Proses ini disebut dengan inreyen, yang berfungsi untuk menyesuaikan komponen motor pada motor sebelum memberi performa yang maksimal.

Motor yang baru turun mesin harus mengalami masa inreyen agar spare part baru yang dipasang dapat menampilkan performa maksimal. Cara inreyen yang bisa dilakukan adalah dengan mengambil jalan turunan, yakni dengan melaju kecepatan 50km/jam ketika hendak turun. Saat sudah mulai turun, maka tutup gas sedikit sekitar 1 sampai 2 detik lalu buka gas lagi. Cara ini akan menghasilkan kevakuman dalam ruang mesin bawah piston sehingga membantu menyatu dengan gesekan. 

Ciri-ciri ketiga yang menunjukkan motor belum lama turun mesin adalah tidak adanya kerak di ruang bakar. Salah satu penyebab kerusakan mesin adalah karena adanya kerak dan kotoran di ruang bakar. BBM jadi boros, ada asap putih di knalpot, merupakan akibat dari kerak di ruang bakar motor. Jika motor tersebut diperbaiki sampai turun mesin, maka sudah pasti kerak-kerak dalam ruang bakar juga ikut dibersihkan. 

Sebenarnya tidak ada yang salah dalam membeli motor second, namun tetap saja riwayat turun mesin mau tidak mau harus menjadi sorotan karena dapat mempengaruhi kinerja dan performa motor yang hendak dipakai. Karena itu kenali ciri-ciri motor yang pernah turun mesin dan perhatikan apa saja perawatan yang harus dilakukan untuk motor tersebut. 

Secara singkat, melakukan inreyen sebanyak kurang lebih 100km, mengganti oli secara rutin, dan melakukan perawatan berkala adalah cara terbaik memperlakukan motor yang pernah turun mesin. Perawatan berkala ini seperti mengecek komponen-komponen mesin, filter bagian dalam mesin, dan menggunakan oli serta bahan bakar yang tepat. Kamu bisa melakukan perawatan berkala dengan servis rutin RASA MESIN BARU di Planet Ban! Servis rutin ini dapat memberi peremajaan pada mesin motor dan membuat motor jadi segar kembali. Tarikan enteng, mesin halus, motor nyaman digunakan. Yuk kunjungi Planet Ban terdekat!

(ER/RN)