Ini Dia Pengertian, Cara Kerja, dan Fungsi CDI Motor yang Perlu Diketahui

Bagi sebagian besar orang, terutama pemilik dan pengendara motor, arti dan fungsi CDI motor bisa jadi masih merupakan misteri. Bagaimana sebenarnya komponen kecil ini bekerja, dan mengapa begitu penting dalam sistem pengapian sepeda motor? 

Jawabannya ada dalam memahami konsep dasar pengapian, dan bagaimana CDI memainkan peran sentral dalam proses tersebut. So, sangat penting bagi kita sebagai pengendara sepeda motor untuk mengerti bagaimana sistem pengapian ini beroperasi pada kendaraan kita. Pengetahuan ini berguna jika kita menghadapi kerusakan atau masalah dengan sistem pengapian sepeda motor kita, sehingga kita tahu bagian apa yang harus diperbaiki. 

Apa Itu CDI Motor?

Definisi CDI atau Capacitor Discharge Ignition untuk sepeda motor dan mobil sama, yaitu komponen penting pada kendaraan—baik mobil maupun motor—terutama dalam sistem pengapian. Agar kendaraan bisa distarter dengan baik, fungsi CDI harus benar-benar bagus. 

Umumnya, pembakaran sempurna pada sepeda motor dapat terjadi jika percikan api yang dihasilkan oleh busi dapat diintegrasikan melalui CDI. Oleh karena itu, komponen ini sangat krusial karena memengaruhi performa mesin. Komponen CDI memiliki desain yang sederhana dan cocok digunakan pada mesin motor yang tidak memiliki ruang yang luas. 

Fungsi CDI Motor

Mengenai fungsi CDI motor, komponen ini memegang peran vital dalam sistem pengapian kendaraan bermotor dan juga memengaruhi performa mesin motor itu sendiri. 

Fungsi CDI motor adalah untuk mengatur waktu pengapian pada busi yang kemudian akan memicu pembakaran di ruang pembakaran pada mesin motor, sehingga pengapian dapat melakukan pembakaran bahan bakar dengan optimal. Selain itu, CDI juga berfungsi untuk menjaga kecepatan motor, sehingga kita perlu memperhatikannya.

Cara Kerja CDI Motor

Cara kerja sistem CDI dibagi menjadi dua jenis yaitu sederhana dan modern.

Versi modern menggunakan komponen pulse igniter yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) yang sesuai dengan waktu mesin bekerja, sementara versi sederhana menggunakan komponen platina.

Fungsi platina di sini adalah untuk mengalirkan arus ke kapasitor. CDI tidak akan dapat bekerja jika kontak motor masih mati atau off. 

Ketika kunci kontak sudah menjadi on komponen CDI belum bisa bekerja. Setelah mesin dinyalakan, komponen CDI mulai bekerja dan sinyal akan dikirimkan ke PWM dari pick up coil. Sinyal yang dikirimkan ini sesuai dengan RPM mesin, lalu muncul pulse tertentu yang dikirimkan ke SCR (Silicon Controlled Rectifier) yang membuat arus kapasitor dialihkan. 

Saat rangkaian baterai tak tersambung, kapasitor langsung terhubung ke ignition coil. Hal ini secara otomatis menciptakan magnet pada kumparan primer yang besar yang memiliki output besar dan menciptakan percikan api.

Dari percikan api ini, pembakaran di ruang pembakaran mesin dapat terjadi dan mesin akan langsung menyala.

Demikianlah, CDI atau Capacitor Discharge Ignition memainkan peran yang krusial dalam performa dan efisiensi sepeda motor. 

Memahami fungsi dan cara kerja CDI tidak hanya membantu kita dalam memaksimalkan penggunaan sepeda motor kita, tetapi juga membantu dalam mengantisipasi dan menangani berbagai masalah yang mungkin muncul. Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa menjaga sepeda motor kita berjalan dengan lancar dan memaksimalkan masa pakainya. Pada akhirnya, pemahaman tentang sistem pengapian, termasuk CDI, adalah langkah penting dalam menjadi pengendara yang bertanggung jawab dan terampil.