Oli Mesin yang Populer Digunakan Pada Sepeda Motor

Oli mesin yang digunakan pada sepeda motor adalah pelumas dengan kode SAE dan harus mengandung zat aditif untuk mengatur koefisien gesek. Yang penting diketahui saat membeli oli motor, kemasannya harus bersertifikat Jaso dan API. Apa itu oli mesin SAE?

Oli Apa Saja yang ada di Sepeda Motor

 

Bagi pengguna sepeda motor, oli mesin sangat penting karena pemakaian oli yang benar dan sesuai dengan kondisi mesin akan memengaruhi kualitas mesin motor.  Oli mesin atau pelumas yang bagus dengan kualitas kekentalan (SAE) antara SAE 10W-40, SAE 15W-40, dan SAE 15W-50. SAE atau Society of Automotive Engineers, adalah lembaga internasional yang mengatur standarisasi  kekentalan oli mesin kendaraan. Kode SAE ini dapat dilihat di kemasan oli mesin motor dan mobil.

Untuk sepeda motor, oli sepeda motor terdiri dari angka-angka dan huruf W, singkatan dari winter, dimana penandanya ada dua model, yaitu angka yang tertulis sebelum huruf W menandakan sifat oli motor pada suhu dingin, sedangkan yang ditulis setelah huruf W, tingkat kekentalan oli saat mesin bekerja atau dalam suhu panas. Nah, kode-kode oli tersebut di antaranya:

-        SAE 10W-30

-        SAE 10W – 40

-        SAE 20W – 40

-        SAE 20W – 50

-        SAE 5W – 35

Semakin besar angkanya, tingkat kekentalan semakin tinggi. Di Indonesia, oli mesin motor yang biasa digunakan atau popular adalah oli mesin dengan kode SAE 10W – 30, SAE 10W – 40, SAE 15W – 40, dan SAE 15W – 50.

Mengapa oli mesin motor harus sesuai tingkat kekentalannya, dan mengapa begitu penting?

Karena mesin motor yang saat digunakan akan terjadi pergesekan dengan komponen di dalam motor, sehingga mesin cepat panas, haus, dan bisa menyebankan kerusakan pada mesin, jika dibarikan terlalu lama tanpa pelumas yang baik. Apalagi, jika motor digunakan untuk jarak tempuh yang jauh.

Jadi, oli mesin itu selain untuk melumasi komponen mesin, juga menjaga kinerja mesin motor agar tetap optimal.

Mengapa oli mesin cepat habis? Ada 5 hal yang bisa menyebabkan oli mesin motor cepat habis. Pertama, oli jarang diganti. Umumnya oli mesin motor berkurang pada kisaran 2000 sampai 4000 kilometer. Untuk menjaga performa, rutin mengganti oli motor setiap dua bulan sekali.

Kedua, adanya kebocoran pada seal oli, yang mengakibatkan oli meluber.

Ketiga, piston dan ring piston aus, sehingga udara yang masuk ke ruang oli menyebabkan menurunnya tekanan kompresi mesin.

Keempat, oli mesin motor itu harus sesuai tingkat kekentalannya dengan spesifikasi mesin, jika tidak motor akan terasa berat, dan cepat habis.

Dan yang kelima, oli mesin cepat habis jika mengendarai motor secara kasar, sehingga mesin lebih cepat panas dan oli cepat habis.

Lima hal tersebut harus dipahami benar oleh pengendara motor. Untuk performa motor yang maksimal, biasakan untuk mengganti oli mesin motor setiap 2000 atau 4000 kilometer.