Berkendara dengan motor matic memang jauh lebih mudah dan lebih efisien. Pengoperasian yang mudah membuat motor matic menjadi pilihan masyarakat di era modern ini. Dari kalangan anak muda, pria, wanita hingga pengguna dewasa di atas 50 tahun juga bisa menggunakannya.

Perawatan motor matic cenderung lebih mudah dan cepat. Komponen di dalamnya tidak serumit dan sebanyak motor manual. Pada motor matic, tidak ada komponen seperti kopling, transmisi manual hingga rantai yang rentan bermasalah, terutama jika pelumasnya menguap.

Namun, apa bagian terpenting dari motor matic?

Terdapat komponen bernama CVT, (Continuosly Variable Transmission) pada setiap motor matic. Perangkat CVT merupakan sistem penggerak motor matik yang terdiri dari kampas ganda, pulley, roller, dan van belt.

Setidaknya, perlu adanya pemeriksaan berkala setiap 10.000 km terhadap CVT. Pada jarak tempuh di atas 30.000 km, CVT umumnya mengalami penurunan performa. Hal ini ditandai dengan getaran yang terasa saat tarikan gas, hingga menurunnya kecepatan meski akselerasi sudah tinggi.

 

Karena itu, perawatan CVT menjadi hal yang penting bagi para pengguna motor matic. Bagian-bagian dari CVT perlu dibersihkan secara rutin untuk menghilangkan kotoran yang menempel atau mengganti van belt saat kondisinya sudah mulai ampak retak. Akan sangat berbahaya jika van belt putus saat di perjalanan.

Perawatan secara keseluruhan bisa dimulai dengan pembersihan debu pada bagian komponen CVT. Di benkel-bengkel, umumnya menggunakan alat flushing untuk membersihkannya. Selanjutnya, van belt bisa dibersihkan dari debu atau bisa juga dengan menggunakan cairan conditioner permbersih khusus van belt. Untuk pulley dan roller, terdapat pelumas khusus yang biasa disebut oli gardan agar kinerjanya tetap nyaman saat di perjalanan.

Jangan lupa untuk melakukan pengecekan dan perawatan CVT setiap 10.000km dan lakukan penggantian komponen CVT setiap 30.000km.

 

(RN)