Peran dan Fungsi Relay pada Motor

Relay pada motor berperan dalam menjaga kestabilan aliran listrik yang penting untuk komponen seperti lampu dan klakson. Meskipun tampak sederhana, relay memiliki dampak yang besar dalam operasi motor. Bayangkan jika pada malam hari lampu sepeda motor mati; jalanan akan gelap dan bisa membahayakan pengendara lain.

Kinerja relay didukung oleh dua komponen utama, yaitu saklar dan kumparan. Ketika kotak pintu dalam relay terhubung, arus listrik dapat mengalir. Jika terbuka, arus listrik terputus.

Namun, apakah ada fungsi relay motor lainnya? Yuk, mari simak ulasan singkat di bawah ini!

Berikut adalah 8 fungsi relay pada motor yang perlu Anda ketahui.

1. Mencegah Korsleting

Fungsi pertama dari relay motor adalah mencegah korsleting. Namun, tidak semua relay memiliki kemampuan ini. Relay terbaru umumnya sudah dilengkapi dengan pelindung untuk mencegah korsleting listrik. Korsleting dapat terjadi jika arus listrik ke sekring tidak stabil. Korsleting ini dapat berisiko menyebabkan kerusakan serius pada motor. Pengecekan korsleting listrik memerlukan keahlian khusus.

 

2. Menunda Aliran Listrik: Fungsi lain dari relay pada sepeda motor adalah menunda aliran listrik. Relay berperan seperti aki, mampu menyimpan aliran listrik. Relay mampu menahan aliran listrik yang besar. Ini terjadi ketika kumparan sumber arus listrik menghasilkan arus yang besar. Relay akan mengalirkan arus tersebut perlahan-lahan. Jika arusnya kecil, relay akan mengumpulkannya terlebih dahulu.

 

3. Menjalankan Fungsi Logika: Relay mengatur bagian-bagian yang membutuhkan aliran listrik. Tugasnya adalah memastikan bahwa komponen menerima aliran listrik dengan jumlah yang tepat. Relay dapat beradaptasi dengan sinyal rendah, bertindak cepat, dan sensitivitas yang tepat. Saat tombol klakson diaktifkan, relay akan mengalirkan listrik ke klakson. Ini memungkinkan motor menghasilkan bunyi klakson.

 

4. Kunci Pengaman: Relay juga berfungsi sebagai kunci pengaman, mencegah arus pendek yang dapat mempengaruhi komponen lain. Fungsi ini juga membuatnya digunakan dalam perangkat elektronik lainnya. Pada AC, relay mengontrol pompa pendingin. Pada panel listrik, relay digunakan sebagai pengendali arus listrik.

 

5. Relay Starter: Fungsi relay starter adalah menghidupkan mesin. Jika relay starter bermasalah, motor akan sulit dinyalakan melalui starter elektrik. Relay starter bertindak sebagai jembatan antara aki, kontak, dan dinamo starter. Ketika kontak dalam posisi on, arus listrik dari aki mengalir ke dinamo starter, meskipun mesin belum menyala. Tekan tombol starter elektrik, dan relay starter akan menghubungkan arus listrik ke dinamo starter sehingga mesin langsung menyala.

 

6. Memperpanjang Usia Saklar: Relay membantu memperpanjang masa pakai saklar utama. Pada sepeda motor, terdapat saklar utama yang memutus dan menghubungkan arus listrik. Relay membantu membagi beban saklar, yang membantu memperpanjang masa pakai keduanya.

 

7. Pengelola Tegangan Tinggi: Relay membantu mengatur tegangan tinggi dalam sistem listrik motor. Dengan bantuan sinyal tegangan rendah, relay mengatur aliran listrik. Hal ini berguna ketika sumber listrik terhambat, menyebabkan tegangan tinggi di satu perangkat. Relay membantu mengelola tegangan pada titik tersebut dan mengurangi risiko terjadinya korsleting.

 

8. Pendukung Aksesoris Tambahan: Relay tidak mengganggu fungsi aki, malah memaksimalkannya. Ini berguna terutama jika Anda ingin memasang aksesoris tambahan pada sepeda motor. Tanpa relay, ada risiko aki cepat habis. Walaupun relay mendukung aksesoris tambahan, pastikan untuk memperhatikan konsumsi listriknya.

 

Kini, Anda sudah lebih memahami berbagai fungsi relay pada motor. Jangan lupa untuk melakukan perawatan rutin agar relay tetap bekerja dengan optimal.