Pada motor jenis matik, CVT jadi bagian yang vital karena bertugas meneruskan daya mesin menuju roda belakang, supaya motor bisa bergerak maju. Di dalamnya ada banyak komponen yang saling terhubung.
Meski CVT ini nampak tertutup rapat, tapi sebenarnya masih ada celah untuk udara dan kotoran menyelinap masuk. Makanya CVT harus diperiksa dan dibersihkan secara berkala, mengikuti jadwal servis rutin motor.
Bagian yang paling vital dari CVT adalah belt
Selain dibersihkan, mekanik juga harus memeriksa kondisi komponen di dalamnya. Yang paling penting diperiksa adalah belt, karena fungsinya mirip dengan rantai pada motor jenis bebek dan sport. Kalau putus, motor enggak akan bisa jalan.
Karena terbuat dari campuran karet dan selalu terkena panas, kadang belt jadi kaku. Untuk membuat belt kembali lentur bisa menggunakan CVT Conditioner yang disemprotkan pada permukaan belt.
Jika belt sudah mulai getas dan retak-retak lebih baik diganti dengan yang baru. Karena itu adalah tanda-tanda belt rusak dan bukan enggak mungkin bisa putus disaat yang tak terduga.
Kemudian ada roller yang tugasnya mendorong pulley depan supaya rasio dengan pulley belakang berubah-ubah, mengikuti putaran mesin. Roller yang sudah mulai aus ditandai dengan gejala getar dan suara kasar saat awal motor bergerak.
Umumnya roller motor matik berbentuk bulat sempurna, namun seiring pemakaian kadang bentuknya jadi tak beraturan atau peyang. Jika dipaksakan, motor enggak nyaman dipakai dan akselerasi motor jadi terhambat.
Yang tak kalah penting, selalu periksa kondisi sil oli CVT. Karena sil CVT terbuat dari karet, bukan enggak mungkin sil oli itu getas dan bocor. Oli mesin atau oli gir rasio bakal masuk ruang CVT.
Selain bikin area CVT kotor, oli tadi juga bisa menimbulkan gejala selip karena belt dan kampas ganda terkena oli yang bocor. Kalau begini sih, mesin sudah berputar tinggi tapi motor serasa jalan di tempat tuh.
Belum ada komentar, tambahkan komentar anda.