
Ban motor menjadi komponen sangat penting karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan berkendara. Untuk mengukur tekanan angina ban, biasanya kita menggunakan alat pengukur tekanan ban (tire pressure gauge).
Lantas, apakah ada risiko apabila kita jarang mengecek tekanan angin ban? Tentu saja, ada. Berikut ini beberapa risiko dan dampak jarang cek tekanan angin ban.
Sumber : Envato
Risiko Kecelakaan Meningkat
Risiko yang pertama berkaitan dengan keselamatan berkendara. Secara langsung, ini membuat risiko kecelakaan jadi meningkat.
Penurunan Stabilitas dan Kontrol
Ban yang kelebihan atau kekurangan angin akan memengaruhi keseimbangan motor. Motor akan sulit dikendalikan terutama saat menikung. Apabila melewati jalan licin atau rusak, risiko jatuh atau tergelincir lebih besar.
Berkurangnya Traksi
Risiko tidak cek tekanan angin banselanjutnya adalah berkurangnya traksi kendaraan. Hal ini disebabkan ban, yang kurang angin, tidak bisa membuang air dengan baik saat melewati jalanan berlubang atau basah.
Sulit Mengerem
Risiko keselamatan lainnya adalah sulit mengerem atau jarak pengereman lebih panjang. Tekanan ban yang tidak ideal mengurangi daya cengkeram ban pada jalan. Apabila kita mengerem mendadak atau dalam situasi mendadak, hal ini bisa jadi sangat berbahaya.
Risiko Tergelincir saat Belok
Ban, yang kurang atau terlalu banyak angin, membuat kendaraan sulit dikendalikan terutama saat berbelok atau menikung. Risiko tergelincir juga tinggi ketika hujan.
Kerusakan pada Ban
Selain meningkatkan risiko kecelakaan saat berkendara, jarang cek tekanan angin ban juga memengaruhi umur pakai ban.
Keausan Tidak Merata
Pada ban dengan tekanan angin yang kurang akan membuat ban cepat aus di sisi luar akibat meningkatnya gesekan area pinggir dengan aspal. Pada ban dengan tekanan angin terlalu tinggi, keausan cepat muncul di sisi tengah. Kalau sudah begini, tentu umur pakai ban jadi lebih pendek.
Kerusakan Struktur Ban
Ada beberapa bagian ban yang berisiko rusak karena tekanan angin yang tidak tepat. Yang pertama adalah dinding ban terutama saat motor sering menghantam jalanan berlubang atau polisi tidur. Dinding ban akan benjol, robek, atau bahkan meledak.
Kerusakan lain akibat tekanan angin yang tidak sesuai adalah pada velg. Velg bisa bengkok atau sobek.
Ban Pecah
Risiko kerusakan ban selanjutnya adalah ban pecah. Bagaimana tekanan angin yang terlalu rendah atau tinggi bisa menyebabkan pecah ban? Pada ban kurang angin, ban terlipat dan gesekan dengan jalan lebih tinggi. Gesekan menimbulkan panas berlebih dan melemahkan serat nilon pada ban.
Sementara itu, tekanan angin yang tinggi membuat ban kaku dan gagal meredam benturan, sehingga getaran dan panas meningkat. Ketika melewati jalanan berlubang atau mengalami benturan keras, ban jadi lebih rentan pecah.
Penurunan Performa Motor
Tidak hanya meningkatkan risiko kecelakaan dan merusak ban, jarang cek tekanan angin ban akan menurunkan performa motor.
Boros Bensin
Ban yang kurang angin meningkatkan gesekan atau disebut dengan rolling resistance. Akibatnya, motor terasa lebih berat dan mesin harus bekerja lebih ekstra. Hal inilah yang menyebabkan mesin mengonsumsi bensin lebih banyak.
Performa Mesin Menurun
Selain jadi lebih boros, kerja optimal motor berkurang. Mesin akan bekerja lebih keras dan risiko overheat meningkat, akselerasi juga jadi lebih berat saat motor melewati tanjakan. Efisiensi pengereman juga menurun.
Gangguan Kenyamanan Berkendara
Karena menurunkan performa motor dan keamanan saat motor melaju, hal tersebut tentu juga mengganggu kenyamanan berkendara. Berikut hal yang membuat berkendara jadi tidak nyaman karena tekanan angin yang tidak pas.
Getaran Lebih Terasa
Dampak langsung yang bisa kita rasakan saat ban kurang atau kelebihan angin adalah getaran terasa lebih kencang. Saat ban kurang angin, roda tidak bisa berputar sempurna, sedangkan ban dengan tekanan tinggi membuat bantingan terasa lebih keras.
Suara Berisik
Selain getaran lebih keras tadi, akan muncul suara berisik atau berdecit saat motor melaju. Pada ban kurang angin, bunyi disebabkan ban kesulitan menemukan tapak yang tepat dengan permukaan jalan.
Sedangkan pada ban yang kelebihan angin, kondisi permukaan ban cepat jadi tidak rata dan berisik karena keausan pada bagian tengah ban.
Cek tekanan angin ban mungkin terdengar sepele, namun dampaknya sangat besar terhadap kenyamanan, keamanan, dan performa kendaraan. Pastikan rutin mengecek tekanan angin minimal dua minggu sekali atau sebelum melakukan perjalanan jauh.
Belum ada komentar, tambahkan komentar anda.