Servis motor yang dilakukan secara berkala dapat menjadi kunci menjaga performa motor kesayangan agar tetap awet dan optima. Melakukan servis tidak hanya memperpanjang umur kendaraan, tetapi juga memastikan keselamatan dalam berkendara. Dengan proses servis, komponen motor akan diperiksa, dibersihkan, dan bahkan diganti jika perlu.
Meskipun sangat penting, tak sedikit pengendara yang menunda melakukan servis motor. sehingga dapat berakibat fatal. Tidak rutin merawat komponen motor dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan lebih parah, yang memerlukan biaya perbaikan yang besar dan dapat membahayakan pengendara.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Servis Motor?
Frekuensi servis motor biasanya ditentukan oleh pabrikan atau bengkel resminya. Namun, secara umum, servis dilakukan setiap 4.000 hingga 6.000 kilometer atau setiap enam bulan sekali. Jika kendaraan kerap kali dipakai setiap hari atau sering membawa beban yang berat maka kendaraan itu harus lebih sering diservis.
Apa yang Dilakukan saat Servis Motor?
Proses pada saat servis kendaraan bermotor meliputi beberapa tahapan, antara lain.
-
Pemeriksaan Umum Kondisi Motor
Teknisi biasanya akan memeriksa kondisi motor secara keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk melihat apa saja yang mengalami kerusakan yang parah dan perlu diganti. Ini meliputi pemeriksaan bodi, lampu, dan speedometer.
-
Pergantian Oli Mesin
Oli mesin yang sudah kotor perlu diganti dengan oli yang baru sesuai dengan spesifikasi kendaraan bermotor. Fungsi oli ini adalah sebagai pelumas, pelindung mesin, dan pendingin. Pergantian oli dilakukan setelah menempuh jarak 3.000-5.000 km.
-
Pemeriksaan dan Pembersihan Filter Udara
Filter udara yang kotor dapat menyumbat aliran udara ke mesin, sehingga tidak mampu lagi menyaring dan mengantarnya ke ruang pembakaran. Maka dari itu, filter ini perlu dibersihkan atau diganti secara berkala.
-
Pemeriksaan Busi
Busi yang kotor atau aus dapat mengganggu proses pembakaran. Busi harus segera diganti jika hal itu terjadi. Jika busi tak dapat berfungsi dengan baik dan benar, maka motor akan sulit untuk dinyalakan.
-
Pemeriksaan Sistem Kelistrikan
Teknisi biasanya akan memeriksa sistem kelistrikan, seperti: aki, starter, dan sistem pengapian lainnya. Tegangan aki yang ideal ada pada 12,3-12,6 volt saat kondisi mati. Jika menyala, maka tegangannya ada pada 13,7-14,2 volt. Namun, jika tidak sesuai, maka itu menandakan bahwa aki mengalami kerusakan atau kebocoran, sehingga harus segera diganti.
-
Pemeriksaan Sistem Pengereman
Teknisi akan memeriksa kondisi sistem pengereman yang meliputi kampas rem, cakram rem, dan minyak rem. Jika kampas rem sudah tipis, maka rem akan kurang pakem, sehingga dapat membahayakan keselamatan pengendara.
-
Pelumasan Rantai
Rantai pada motor perlu dilumasi secara berkala agar tidak mudah berkarat dan putus. Pelumas dapat mengurangi gesekan antara rantai dengan gir, sehingga memperpanjang umur rantai. Umumnya rantai dilumasi setiap 500-1000 kilometer.
-
Ban
Ban juga menjadi komponen yang penting untuk dicek secara berkala. Saat melakukan servis, teknisi akan memeriksa tekanan udara di dalam ban, kondisi ban secara keseluruhan, dan kerusakan lainnya yang mungkin terjadi.
Servis motor secara berkala merupakan investasi yang sangat penting dalam menjaga performa dan umur pakai kendaraan. Dengan melakukan servis secara teratur, maka keselamatan pengendara akan terjamin.
Belum ada komentar, tambahkan komentar anda.