Seiring banyaknya pengguna motor, bengkel-bengkel pun tumbuh subur di banyak lokasi, baik bengkel resmi atau pun bengkel umum. Tentunya setiap bengkel memiliki standar operasional yang berbeda-beda. Bahkan ada bengkel yang belum punya standar.
Sebaiknya kita punya checklist sendiri
Bengkel resmi misalnya, untuk servis ringan umumnya hanya melakukan pembersihan dan pengecekan komponen lampu-lampu, rem depan-belakang, kinerja kelistrikan serta filter udara saja.
Banyak di antara kita tidak paham dan menganggap servis ringan atau bahkan servis lengkap sudah cukup, padahal servis tersebut masih kurang lengkap dan ada komponen penting yang luput untuk dibersihkan dan diperiksa.
Misalnya CVT, komponen penggerak motor jenis matik ini enggak akan dibongkar dan dibersihkan jika konsumen enggak minta, karena untuk bongkar CVT, bengkel resmi mematok biaya tambahan di luar servis lengkap.
Atau jika melakukan perbaikan di bengkel umum, terkadang enggak punya alat khusus untuk melepas komponen CVT. Alhasil bengkel tersebut enggak bisa melakukan perawatan komponen CVT.
Padahal meski nampak tertutup rapat, nyatanya debu, oli dan air (DOA) bisa menyelinap dan mengendap di dalam. Makanya CVT jadi bagian yang wajib diperiksa dan dibersihkan saat motor kalian diservis.
Kemudian ada throttle body dan injector yang bertugas mengatur suplai udara dan semprotan bahan bakar. Kotoran yang terbawa dari udara dan bahan bakar lama kelamaan akan menumpuk dan mengganggu kinerja keduanya. Efek jangka panjangnya penggunaan BBM akan lebih boros.
Yang tak kalah penting adalah radiator. Untuk motor yang pakai pendingin cairan, level air pada radiator harus diperhatikan saat servis, jika sudah berkurang sebaiknya ditambahkan sampai batas maksimal.
Kalau sampai air radiator habis, wah mesin akan overheat dan komponen internal mesin bakal rusak. Ujung-ujungnya jadi buntung karena biaya perbaikan yang sangat mahal.
Belum ada komentar, tambahkan komentar anda.